Paket Wisata Jogja – Yogyakarta adalah salah satu yang benar-benar kental dengan karakter kota pelajar. Rasanya kurang lengkap tradisi kita jika belum mendalami jenis tari daerah Yogyakarta. Atau jangan-jangan adik-adik yang masih sekolah sekarang ini sedang mencari artikel tentang tarian tradisional Yogyakarta ini? Langsung saja sobat, dibawah ini kita akan segera mengenal empat tarian tradisional khas Yogyakarta.
1. Tari Golek Ayun-Ayun
Tarian Golek Ayun-Ayun adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Tarian yang satu ini diciptakan oleh Alm. KRT Sasmita Dipura atau biasa dipanggil Romo Sas. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam menyambut tamu kehormatan yang dibawakan oleh sebanyak dua orang penari. Gerakannya sangat lembut dan bermakna, seolah-olah penari sedang bersolek. Gerakan lainnya juga menunjukkan seolah-olah sedang menyulam.
Penari Golek Menari mengenakan busana beludru warna hitam yang senada dengan bawahan kain batik berwarna putih. Mahkota merak bersayap merah jambu menambah cantiknya penampilan penari Tarian ini yang bisa disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal) Sri Manganti, Keraton Jogjakarta mulai pukul 10.00 hingga 12.00. Dimana biasa ada sebanyak tiga jenis tarian yang ditampilkan disini.
2. Tari Beksan Srikandi Suradewati
Tari Beksan Srikandi Suradewati merupakan tarian tradisional Yogyakarta yang menceritakan tentang pertarungan Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandhi yang diambil dari serat Mahabaratha. Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh adiknya untuk meminang Dewi Siti Sendari.
Namun nyatanya Dewi Siti Sendari sudah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan tersebut, Suradewati tetap memaksa untuk menyunting Dewi Siti Sendari, kemudian terjadi perseteruan antara Suradewati dengan Dewi Srikandhi yang membela Raden Abimanyu. Dalam pertarungan tersebut ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya.
3. Tari Arjuna Wiwaha
Tarian Arjuna Wiwaha merupakan salah satu tarian tradisional yang juga ditampilkan di Keraton Yogyakarta. Tarian ini memiliki kisah saat Arjuna yang bertapa di Indrakila dan mengalami bermacam godaan. Salah satu godaannya adalah ketika ia diuji oleh para Dewa dengan mengirimkan tujuh bidadari yang disuruh menggoda Arjuna hingga gagal dalam pertapaannya.
Namun karena keberaniannya para bidadari tidak berhasil merayu Arjuna, Indra pun sadar dengan menyamar sebagai brahmana tua. Mereka berbicara tentang agama dan Indra mengungkapkan identitasnya dan pergi. Lalu setelahnya ada seekor babi yang datang mengamuk dan saat itu Arjuna pun memanahnya. Tetapi pada saat yang sama ada seorang pemburu tua datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu tersebut adalah Batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca raksasa yang mengganggu kahyangan.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengunjungi Borobudur
4. Tari Langen Mandra Wanara
Langen Mandra Wanara adalah salah satu bentuk drama tari Jawa yang memanfaatkan materi tari tradisi klasik Yogyakarta. Drama tari yang banyak menggambarkan wera (monyet) dan berfungsi sebagai hiburan merupakan pengembangan dari drama tari yang sudah ada yaitu Langendriya yang bersumber dari Serat Damarwulan. Baik Langendriya maupun Langen Mandra Wanara, disajikan dalam bentuk tarian dengan posisi jengkok diiringi dialog berupa tembang macapat.
Perbedaannya, yang juga merupakan pengembangan, adalah lakon yang dibawakan. Jika lokan yang dibawakan dalam lakon tari Langendriya bersumber dari cerita lain, maka Langen Mandra Wanara bersumber dari cerita Ramayana, seperti: Subali Lena, Senggana Duta, Rahwana Gugur, dan lain sebagainya.
Untuk dapat membawakan Langen Mandra Wanara dibutuhkan sekitar 45 orang yang terdiri dari 30 pemain, 13 pemain gamelan, satu waranggana, dan satu dalang. Fungsi dalang adalah mengatur tingkah laku dan membantu para pelaku dalam penyampaian cerita dengan melakukan suluk (monolog).
Pertunjukan Langen Mandra Wanara biasanya diadakan pada saat upacara, seperti pernikahan dan hari besar lainnya. Pertunjukan ini memakan waktu kurang lebih tujuh jam pada malam hari dan biasanya bertempat di sebuah pendopo dengan penerangan lampu atau petromax elektrik. Pertunjukan Langen Mandro Wanara biasanya dilengkapi dengan instrumen gamelan Jawa yang lengkap (pelog dan selendro).
Apakah Anda sedang merencanakan liburan sendiri atau bersama keluarga dan orang-orang terdekat? Bersama Magneto Holidays penyedia paket wisata Jogja, kemudahan serta kenyamanan Anda saat berlibur adalah hal yang diutamakan, sehingga perjalanan wisata Anda akan lebih berkesan. Didukung berbagai akomodasi transportasi yang lengkap serta tim yang profesional, Magneto Holidays siap mengantarkan Anda ke berbagai destinasi menarik di kota wisata favorit Indonesia.
Magneto Holidays adalah penyedia paket wisata Jogja dan juga rental mobil ke berbagai destinasi di Yogyakarta serta berbagai wisata di Indonesia maupun Mancanegara yang profesional berpengalaman. Anda Ingin mencari paket liburan Jogja dengan harga murah dengan kualitas pelayanan terbaik? Magneto Holidays jawabannya.
Tunggu apalagi, yuk liburan ke Jogja bersama keluarga, sahabat dan pasangan tercinta Anda. Hubungi kami sekarang juga dan jadikan Magneto Holidays sahabat perjalanan Anda selama wisata di Jogja dan berbagai kota wisata di Indonesia. Pilih paket tour Jogja yang Anda inginkan atau Anda juga bisa costum destinasi wisata yang Anda inginkan.