Museum Mini Sisa Hartaku Jogja: HTM, Lokasi, dan Sejarah

Museum-Sisa-Hartaku

Museum Sisa Hartaku, bukti dahsyatnya letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 itu terekam jelas pada sebuah museum mini bernama “Sisa Hartaku”. Museum Sisa Hartaku merupakan salah satu museum yang belum lama dibuka di Sleman, Yogyakarta. Museum ini cukup banyak dikunjungi dan semakin populer sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik. Museum ini sangat unik, namun juga memberikan kesan yang sangat mendalam. Bagi beberapa pengunjung, museum ini juga akan menimbulkan emosi kesedihan.

Erupsi Gunung Merapi yang terakhir terjadi tahun 2010 silam menyisakan duka yang sangat mendalam terutama bagi para korban yang tempat tinggalnya berada di lereng Gunung Merapi. Bencana erupsi tersebut menelan korban tewas kurang lebih 200 orang dan luka-luka 800 orang. Harta benda, hewan ternak, dan tempat tinggal mereka pun luluh lantak dihanguskan letusan abu panas gunung berapi tersebut.

Letusan dahsyat tersebut telah menghanguskan segalanya tanpa kecuali dan banyak benda-benda serta perabot rumah tangga yang meleleh akibat abu panas. Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan lainnya banyak yang mati karena abu panas dan gas beracun. Namun, masyarakat yang menjadi korban tidak larut dalam keterpurukan dan mencoba bangkit dengan membangun Museum Mini Sisa Hartaku sebagai salah satu usaha untuk mengenang kedahsyatan erupsi Merapi.

Museum Sisa Hartaku tidak besar, itulah kenapa dikenal juga dengan sebutan museum mini. Lokasinya berada pada rumah yang dulunya adalah milik Bapak Riyanto dan keluarga. Berawal dari usaha untuk mengumpulkan barang-barang yang tersisa akibat letusan Merapi, akhirnya terbesit untuk menjadikannya sebagai museum agar kejadian tersebut tidak terlupakan begitu saja.

Isi Museum Mini Sisa Hartaku

museum-gunung-merapi-sisa-peristiwa-bungker-kaliadem-2006

museum-gunung-merapi-sisa-peristiwa-bungker-kaliadem-2006

Museum Mini Sisa Hartaku kini menjadi salah satu saksi bisu terhadap keganasan letusan Gunung Merapi. Di dalam museum ini Pins bisa melihat ember, gelas, serta peralatan rumah tangga yang tampak meleleh. Bahkan ada pula kerangka hewan serta rangka motor yang rusak akibat letusan berapi tersebut.

Memilukannya lagi, bahkan terdapat tulisan “Sisa Hartaku” pada dinding museumnya. Di sudut lain, kamu pun bisa menemukan tulisan pilu yang mengingatkan pada kejadian kala itu. Tak hanya itu saja, ada pula beberapa tulisan lain yang menyayat hati, seperti “Merapi Tak Pernah Ingkar Janji” misalnya.

Para pengunjung akan melihat foto-foto kejadian pada saat Merapi meletus, barang-barang rumah tangga peninggalan warga yang terkena bencana, fosil hewan ternak yang mati, bebatuan, dan benda-benda lainnya yang menjadi saksi bisu. Beberapa benda-benda yang cukup unik namun membuat hati tersentuh ketika melihatnya di antaranya:

  • Televisi dan komputer yang sudah meleleh
  • Rangka motor bebek yang sudah berkarat dan masih diselimuti bekas debu Merapi
  • Bangkai sapi yang sudah menjadi tulang-belulang
  • Perangkat gamelan yang sudah rusak dan berkarat
  • Botol-botol, kendi, dan perabotan yang dilalap habis abu volcano

Museum Sisa Hartaku dibagi ke dalam beberapa ruangan yaitu ruang tamu, 3 kamar tidur, kamar mandi, dan dapur yang diisi koleksi barang-barang yang telah hancur dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Secara tidak langsung para pengunjung dapat merasakan kesedihan yang menimpa para korban ketika melihat barang-barang sisa harta yang tersisa meleleh akibat letusan.

Lokasi Museum Mini Sisa Hartaku

museum-gunung-merapi-sisa-peristiwa-bungker-kaliadem-2006

Museum ini berlokasi di sekitar Jalan Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Letaknya persis di sekitar kaki atau lereng Gunung Merapi. Untuk menuju ke tempat ini Pins perlu melalui jalur yang cukup terjal. Bahkan Pins tak bisa menggunakan kendaraan pribadi, khususnya mobil. Meski begitu tak perlu khawatir, karena tersedia penyewaan jeep yang bisa digunakan untuk beberapa orang. Jika tak ingin menyewa jeep, Pins dapat naik sepeda motor. Namun pastikan kendarannya benar-benar dalam kondisi prima karena jalannya menanjak dan berpasir.

Jam Operasional

Para pengunjung bisa datang langsung ke Museum Sisa Hartaku setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Untuk memasuki kawasan wisata ini pun tidak dipungut biaya sama sekali alias 0 rupiah. Hanya saja para pengunjung bisa mengisi dana sukarela di tempat yang disediakan untuk membantu warga sekitar mengelola dan merawat museum ini.

You may also like...