Museum Sonobudoyo | Sejarah, Harga Tiket Masuk, dan Fasilitas

museum sonobudoyo 1

Museum Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif kultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif kultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.

Museum Sonobudoyo memiliki jumlah koleksi terbanyak di Yogyakarta, yaitu + 43.263 buah. Koleksi tersebut berupa berbagai benda artefak mulai dari batik, keris, arca zaman klasik, keramik, gerabah senjata tradisional, keramik kuno, dan masih banyak lagi. Asal mula koleksi adalah hibah dari Java Instituut, sebuah perkumpulan pakar seni dan budaya Jawa, Bali, Nusa Tenggara yang anggotanya terdiri dari orang-orang Indonesia dan mancanegara.

Sejarah Museum Sonobudoyo

MUSEUM SONOBUDOYO1

Museum Sonobudoyo berawal dari yayasan, bernama Java Instituut, yang bergerak dalam bidang Kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Dalam sebuah kongres pada tahun 1924, Java Instituut akan mendirikan sebuah museum. Kemudian, untuk pengumpulan data kebudayanan daerah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok dilakukanpada tahun 1929. Panitia Perencana Pendirian Museum dibentuk tahun 1931. Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” berupa tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.

Keberadaan tanah untuk museum ini ditandai dengan sengkalan candra sengkala atau susunan kata-kata yang bermakna perhitungan tahun “Buta ngrasa estining lata”, yakni tahun 1865 Jawa atau tahun 1934 Masehi. Peresmian museum dilakukan pada hari Rabu Wage tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa, dimana ditandai dengan candra sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”. Artinya, tahun Jawa bertepatan dengan 6 November 1935 Masehi.

Peresmian Museum Sonobudoyo dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII. Museum Sonobudoyo sempat diserahkan kepada pemerintah pusat pada tahun 1974, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Setelah adanya otonomi daerah, museum menjadi kewenangan provinsi sebagai otonomi daerah dan bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Periwisata Provinsi DIY pada tahun 2001.

Harga Tiket Masuk Museum Sonobudoyo

HTM Museum Sonobudoyo ini sangat murah dan terjangkau terutama bagi wisatawan domestik dan rombongan siswa. Namun untuk pementasan seni berlaku tarif berbeda yang cukup mahal, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:

Retribusi Tarif
Wisatawan Dewasa Perorangan Rp3.000,00
Wisatawan Dewasa Rombongan Rp2.500,00
Wisatawan Anak-anak Perorangan Rp2.500,00
Wisatawan Anak-anak Rombongan Rp2.000,00
Tiket Pentas Wayang Kulit Rp20.000,00
Tiket Pentas Wayang Topeng Rp50.000,00
Tiket Pentas Kesenian Rakyat Rp50.000,00

Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kebijakan dari pihak pengelola. Namun daftar ini bisa Anda gunakan sebagai perkiraan biaya dan pertimbangan sebelum mengunjungi Museum Sonobudoyo.

Koleksi Museum Sonobudoyo

museum sonobudoyo1

Museum Sonobudoyo ini memiliki koleksi benda bersejarah yang jumlahnya mencapai 63.000 lebih dan terdiri dari 10 kategori. Kategori tersebut antara lain adalah teknologi, numismatika, geologi, keramikologi, seni rupa, etnografi, filologika, arkeologi, biologi, dan historika. Dari semua kategori tersebut terdapat beberapa koleksi unggulan yang wajib untuk Anda lihat dan berikut beberapa diantaranya:

1. Keris dan Benda Pusaka

Salah satu koleksi milik museum yang paling populer adalah keris tradisional peninggalan keraton dan kerajaan pada zaman dulu. Keris yang ada di sini tidak hanya berasal dari daerah Yogyakarta namun juga luar daerah seperti Solo, Bali, dan daerah lainnya. Selain keris benda-benda pusaka yang sudah berusia ratusan tahun untuk upacara adat pada zaman dulu juga bisa Anda temukan disini. Contohnya seperti nekara, moko, genta perunggu, dan pakinangan yang menjadi peralatan penting pada masanya.

2. Alat Musik dan Permainan

Alat musik tradisional dari berbagai daerah di luar Jogja juga menjadi bagian koleksi unggulan yang bisa Anda lihat di dalam museum. Bahkan beberapa alat musik yang terbuat dari kerang dan bambu sudah ada sejak zaman batu. Permainan tradisional para bangsawan dan rakyat pada masa lampau juga bisa Anda lihat misalnya alat adu kemiri. Ada pula wayang-wayang kulit asli tokoh pewayangan Rahwana, Rama, Sinta, Hanoman dan lainnya yang ikut dipamerkan di dalam museum.

3. Batik dan Karya Seni

Disini Anda bisa melihat banyak sekali jenis batik dan pakaian adat yang sudah cukup sulit untuk dilihat selain di Museum Sonobudoyo. Karya seni berupa pahatan kayu dan emas juga termasuk koleksi yang wajib untuk Anda lihat saat berkunjung ke objek wisata ini. Mulai dari pahatan kayu kori dari Bali, pasren miliki Sultan, hingga topeng emas Puspa Sarira bisa Anda temukan terpajang di area koleksi museum.

4. Arsip dan Dokumen

Untuk Anda yang butuh referensi dokumen lama dan buku-buku bersejarah bisa datang ke area perpustakaan museum. Ada banyak karya tulis serta manuskrip kuno yang bisa membantu Anda melakukan penelitian dengan informasi yang diperlukan. Namun sayangnya manuskrip dan dokumen lama tersebut tidak bisa Anda pinjam dan bawa pulang termasuk tidak boleh difoto. Sehingga pengunjung yang datang hanya bisa membacanya langsung di tempat yang sudah disediakan pihak pengelola.

Lokasi Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo memiliki dua bangunan terpisah yang bisa Anda kunjungi namun untuk pementasan biasa dilakukan di Museum Sonobudoyo Unit I. Alamatnya terletak di Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta. Sedangkan Museum Sonobudoyo Unit II terletak di Jl. Wijilan No.27D, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan pusat Gudeg Wijilan yang menjual berbagai macam gudeg lezat khas Jogja.

Jam Buka Museum

Selasa – Kamis: pukul 08.00 – 15.30
Jumat: pukul 08.00 – 14.00
Sabtu – Minggu: pukul 08.00 – 15.30
Senin & Hari Libur Nasional: Tutup

You may also like...